WONOSOBO – Bahu jalan menuju kawasan Dieng, tepatnya setelah gardu pandang, Desa Tieng, Kejajar mengalami longsor kemarin (19/2) sekitar pukul 13.30 WIB.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun ratusan pengguna jalan ke arah dieng dan sebaliknya terganggu lantaran jalur tidak bisa dilalui. “Sebelum terjadi longsor di jalur itu, kawasan dieng memang sempat diguyur hujan deras selama hampir dua jam, belakangan ini hujan deras memang kerap muncul di sore hari, kemungkinan longsor itu dipicu oleh derasnya air hujan,” ungkap Camat Kejajar Iwan Widianto usai memantau lokasi longsor kemarin
Meski longsor disebut masih jauh dari pemukiman, pihaknya bersama kepolisian, TNI dan BPBD setempat tetap berusaha menyampaikan himbauan agar masyarakat mewaspadai potensi-potensi longsor di seputar kawasan Desa Tieng.
“Untuk keamanan para pengguna jalan, Polisi juga melakukan pengamanan di tepi jalan, serta untuk sementara akan diberlakukan buka tutup arus kendaraan dari dan menuju Dieng,” lanjut dia.
Sedangkan untuk Petugas dari BPBD dan warga setempat membantu polisi berjaga di lokasi longsor, selain untuk mengamankan pengguna jalan, juga demi memantau potensi kejadian serupa di sekitarnya. “Penyingkiran matrial longsor berupa tanah, batu dan lumpur dari jalan utama dilakukan oleh warga bersama, polisi, TNI, SAR dan BPBD secara manual untuk membuka jalan agar bisa dilalui kembali,” katanya
Selain itu, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait setelah mendapat laporan terjadinya longsor di desa Tieng. “Untuk langkah pengamanan kami telah berkomunikasi dengan jajaran Polsek Kejajar, serta BPBD,” tandasnya.
Kepada segenap masyarakat di sekitar lokasi longsor, pihak Kecamatan juga mengaku telah menyampaikan imbauan dan informasi agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan adanya longsor di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka. “Kita imbau semua waspada, setiap sore turun hujan deras dengan intensitas tinggi, kemungkinan bisa muncul longsor susulan,” katanya (gus)
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun ratusan pengguna jalan ke arah dieng dan sebaliknya terganggu lantaran jalur tidak bisa dilalui. “Sebelum terjadi longsor di jalur itu, kawasan dieng memang sempat diguyur hujan deras selama hampir dua jam, belakangan ini hujan deras memang kerap muncul di sore hari, kemungkinan longsor itu dipicu oleh derasnya air hujan,” ungkap Camat Kejajar Iwan Widianto usai memantau lokasi longsor kemarin
Meski longsor disebut masih jauh dari pemukiman, pihaknya bersama kepolisian, TNI dan BPBD setempat tetap berusaha menyampaikan himbauan agar masyarakat mewaspadai potensi-potensi longsor di seputar kawasan Desa Tieng.
“Untuk keamanan para pengguna jalan, Polisi juga melakukan pengamanan di tepi jalan, serta untuk sementara akan diberlakukan buka tutup arus kendaraan dari dan menuju Dieng,” lanjut dia.
Sedangkan untuk Petugas dari BPBD dan warga setempat membantu polisi berjaga di lokasi longsor, selain untuk mengamankan pengguna jalan, juga demi memantau potensi kejadian serupa di sekitarnya. “Penyingkiran matrial longsor berupa tanah, batu dan lumpur dari jalan utama dilakukan oleh warga bersama, polisi, TNI, SAR dan BPBD secara manual untuk membuka jalan agar bisa dilalui kembali,” katanya
Selain itu, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait setelah mendapat laporan terjadinya longsor di desa Tieng. “Untuk langkah pengamanan kami telah berkomunikasi dengan jajaran Polsek Kejajar, serta BPBD,” tandasnya.
Kepada segenap masyarakat di sekitar lokasi longsor, pihak Kecamatan juga mengaku telah menyampaikan imbauan dan informasi agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan adanya longsor di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka. “Kita imbau semua waspada, setiap sore turun hujan deras dengan intensitas tinggi, kemungkinan bisa muncul longsor susulan,” katanya (gus)